Minggu, 20 November 2011

syarat syarat alinea dan pengembangan alinea

Syarat-syarat Alinea/Paragraf
1. Kepaduan Paragraf
Dalam merangkai kalimat di haruskan untuk mencapai kepaduan sehingga bertalian secara logis dan padu. Oleh Karena itu agar kalimat kalimat bertahan secara logis dan padu , gunakanlah kata penghubung.

Contoh :
Indonesia adalah salah satu Negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Bahkan menurut data Indonesia masuk kedalam posisi di 5 besar. Walaupun di Indonesia itu sendiri sangat kental dan kuat dalam pemberdayaan melakukan KB (keluarga berencana). Tetapi tetap saja angka kelahiran masih yang tidak diharapkan dan masih ditingkat yang sangat tinggi. Akibatnya Negara tidak memiliki kapasitas yang sanggup dalam memperluas lapangan pekerjaan sesuai dengan jumlah penduduk Indonesia bahkan tingkat pengangguran juga menjadi tingkat tertinggi.

2. Kesatuan Paragraf
Yang dimaksud kesatuan adalah tiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Hal ini terbagi atas dua , yaitu paragraf deduktif , yang merupakan kalimat utama diletakkan di awal paragraf sedangkan paragraf deduktif adalah kalimat utama diletakkan di akhir paragraf.

Contoh paragraf deduktif
:
Hingga saat ini Indonesia masih tercatat sebagai salah satu negara dengan penduduk terbesar dan terbanyak dan salah satu yang 5 besar di dunia. Berdasarkan data dari tahun ke tahun , Indonesia cukup mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada angka kelahiran. Akibatnya Indonesia juga harus mampu berusah kuat memajukan perekonomiannya demi mencapai kesejahteraan rakyat dan penduduknya yang cukup banyak.

3. Kelengkapan Paragraf
Kelengkapan paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjukkan pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri-ciri kalimat penjelas adalah berupa rincian , keterangan , contoh , dan lain-lain.

Contoh
:
Indonesia adalah salah satu negara dengan penduduk terbesar di dunia. Akibatnya banyak penduduk yang mengalami masalah masalah dengan contoh seperti pengangguran , kemiskinan , dan lain lain. Dan ini menjadikan sebab akibat dalam ekonomi Indonesia yang tertinggal jauh dengan negara negara lain.


Perkembangan Alinea/Paragraf
1. Cara Pertentangan
Pengembangan paragraf dengan cara pertentangan biasanya menggunakan ungkapan. Ungkapan seperti berbeda dengan, sedangkan , lain halnya dengan , akan tetapi , dan bertolak belakang dari.

Contoh :
Kekuatan tim sepakbola Chelsea yang berasal dari Inggris kini sangat jauh berbeda dari Chelsea pada jaman 2000an. Dimana dengan Chelsea yang sekarang , mereka lebih memiliki kulitas tim dan pemain yang berhasil juara dan menjadi tim yang patut di segani di kawasan Inggris maupun Eropa.

2. Cara perbandingan
Pengembangan paragraf dengan cara perbandingan biasa menggunakan ungkapan. Seperti seruan dengan, seperti halnya , demekian juga , sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi , sedangkan , dan sementara itu.

Contoh :
‘Kereta!’. Begitulah seruan buat sepeda motor di daerah Aceh. Seperti halnya di Aceh , di Medan pun menggunakan seruan kereta untuk menyebut sepeda motor. Akan tetapi , di lampung , jambi , di sana menyebut sepeda motor itu dengan nama Honda. Lain halnya dengan kota kota di jawa yang menyebutnya dengan motor.

3. Cara Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang di jelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan.
Contoh :
Dalam suatu persahabatan harus terjalin hubungan yang terikat erat dan tidak saling membohongi satu sama lainnya. Ibaratnya untuk tidak seperti musang berbulu domba. Harus saling menjaga kepercayaan masing masing.

4. Cara Contoh
Kata seperti , misalnya , contonya , dan lain lain adalah ungkapan ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangkan paragraph dengan contoh.
Contoh :
Setiap manusia membutuhkan banyak vitamin C. Vitamin C itu sendiri banyak terkandung di buah buahan. Buah buahan yang banyak mengandung vitamin C , contohnya jeruk , jambu biji , mangga dan banyak lainnya.

5. Cara Sebab Akibat
Pengembangan paragraf dengan cara sebab akibat dilakukan jika menerangkan suatu kejadian , baik dari segi penyebab maupun dari segi akibat.

Contoh :
Seharusnya Negara kita , Indonesia bisa dan harusnya lebih maju di bandingkan Negara Negara lain di Asia tenggara dalam bidang sepakbola. Padahal kita memiliki kualitas pemain yang tak kalah bagusnya dari Negara lain. Akibatnya kita masih kalah dengan Thailand yang padahal liga sepakbola lokalnya kalah jauh dari Negara kita. Oleh karena itu kita perlu mengoreksi diri demi memajukkan sepakbola kita.

6. Cara Definisi
Adalah , yaitu , ialah , merupakan adalah kata kata yang di gunakan dalam mengembangkan paragraph dengan cara definisi.

Contoh :
Adik saya seorang gamer. Gamer itu sndiri adalah pemain game, atau bisa di bilang maniak nge game. Jadi gamer itu merupakan orang yang selalu atau senang memainkan game di computer atau playstation sejenisnya.

7. Cara Klasifikasi
Cara klasifikasi adalah pengembangan paragraph melalui pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tertentu.
Contoh :
Uang palsu banyak beredar di pasaran di mana mana sekarang ini. Hal ini dengan hampir mirip dan tidak berbeda jauh dengan aslinya. Oleh karena itu kita harus pintar dalam memilih dan mengetahui perbedaan yang mana asli dan yang palsu dengan di bagi 3 cara. Tiga cara tersebut yaitu di lihat , diraba , dan diterawang. Kita berharap agar tidak banyak terjadi penipuan uang palsu.

unsur unsur alinea serta ciri ciri kalimat utama dan kalimat penjelas

Unsur-unsur Alinea/Paragraf

Alinea adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca. Supaya pikiran tersebut dapat diterima oleh pembaca,alinea harus tersusun secara logis-sistematis.Alat bantu untuk menciptakan susunan logis-sistematis itu adalah unsur-unsur penyusun alinea,seperti transisi (transition), kalimat topik (topic sentence),kalimat pengembang (development sentence), dan kalimat penegas(punch-line).
Keempat unsur penyusun alinea tersebut,terkadang muncul secara bersamaan,terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea.
1. Alinea yang Memiliki Empat Unsur
Susunan alinea jenis ini terdiri atas :
a. Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
b. Kalimat topic/utama;
c. Kalimat pengembang/penjelas;
d. Kalimat penegas.

2. Alinea yang Memiliki Tiga Unsur
Alinea jenis ini terdiri atas :
a. Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
b. Kalimat topic/utama;
c. Kalimat pengembang/penjelas.

3. Alinea yang Memiliki Dua Unsur
Alinea jenis ini terdiri atas :
a. Kalimat topic/utama;
b. Kalimat pengembang/penjelas.

TRANSISI
Transisi adalah mata rantai penghubung antar alinea.Transisi berfungsi sebagai penghubung jalan pikiran dua alinea yang berdekatan.Kata-kata tradisional merupakan petunjuk bagi pembaca kearah mana ia sedang bergerak atau mengingatkan pembaca apakah suatu alinea baru bergerak searah dengan ide pokok sebelumnya.Oleh karena itu,beberapa orang sering mengatakan bahwa transisi berfungsi sebagai penunjang koherensi dan kesatuan antar bab,antar subbab,dan antar alinea dalam suatu karangan.
Transisi tidak harus selalu ada dalam setiap alinea.Kehadiran transisi dalam alinea bergantung pada pertimbangan pengarang, bila pengarang merasa perlu ada transisi demi kejelasan informasi,transisi wajar ada. Sebaliknya,bila pengarang bisa mengekspresikan ide pokoknya dengan jernih tanpa transisi,transisi tidak perlu hadir dalam alinea tersebut.
Ada dua cara untuk mewujudkan hubungan di antara dua alinea. Pertama,secara implicit. Kedua,secara eksplisit. Hubungan implicit tidak dinyatakan oleh penanda transisi tertentu. Walaupun demikian,hubungan antaralinea masih dapat dirasakan. Hubungan eksplisit dinyatakan oleh alat penanda transisi tertentu,seperti :
1. kata,termasuk di dalamnya kelompok kata;
2. kalimat.

Transisi Berupa Kata
Alat penanda transisi berupa kata dan kelompok kata sangat banyak jenisnya.Secara garis besar,alat penanda transisi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

a. Penanda Hubungan Kelanjutan
Contoh : dan , lagi, serta, lagi pula, tambahan lagi

b. Penanda hubungan Urutan Waktu
Contoh: dahulu, kini, sekarang, sebelum, setelah, sesudah, kemudian

c. Penanda Klimaks
Contoh: paling…, se..nya, ter…

d. Penanda Perbandingan
Contoh: sama, seperti, ibarat, bak, bagaikan

e. Penanda Kontras
Contoh: tetapi, biarpun, walupun, sebaliknya

f. Penanda Urutan Jarak
Contoh : di sini, di situ, di sana, dekat, jauh, sebelah…

g. Penanda Illustrasi
Contoh : umpama, misalnya

h. Penanda Sebab Akibat
Contoh : karena, sebab, oleh karena itu, akibatnya

i. Penanda Kondisi Pengandaian
Contoh : jika, kalau, jikalau, andai kata, seandainya

j. Penanda Simpulan
Contoh: simpulan, ringkasnya, garis besarnya, rangkumannya

Transisi Berupa Kalimat
Transisi jenis kedua yang berupa kalimat yang lebih terkenal dengan istilah“LEADIN-SENTENCES”(KALIMAT PENUNTUN). Kalimat ini berfungsi ganda,yaitu sebagi tranisi dan sebagai pengantar topik utama yang akan doperbincangkan.
Kalimat penuntun tidak berfungsi sebagai pengganti kalimat topik. Letaknya selalu mendahului kalimat topik. Bila dalam suatu alinea terdapat kalimat penuntun sebagai transisi,kalimat topik terdapat setelah kalimat penuntun tersebut.
Contoh :
(1)Ringkasnya,tata bahasa meliputi 3 hal,yaitu fonologi,morfologi,dan sintaksis.(2)Fonologi berhubungan dengan studi tata bunyi,morfologi mengenai tata kata,dan sintaksis membicarakan tata kalimat.
Keterangan:
Kalimat penutun (1)
Kalimat topik (2)


KALIMAT TOPIK / KALIMAT UTAMA
Ada berbagai istilah yang sama maknanya dengan kalimat topik. Dalam bahasa inggris,kita mengenal istilah-istilah,major point,main idea,central idea,dan topic sentence. Keempat-empatnya bermakna sama mengacu kepada pengertian kalimat topik. Dalam bahasa Indonesia ,kita pun mengenal istilah-istilah,seperti pikiran utama, pokok pikiran, ide pikiran,dan kalimat pokok, keempat-empatnya juga mengandung makna yang sama,yaitu mengacu pada kalimat topik.
Kalimat topik adalah perwujudan pernyataan ide pokok alinea dala bentuk umum atau abstrak. Kalimat topik juga sering dikenal sebagai kalimat utama.
Ada 4 kemungkinan letak kalimat topik dalam satu alinea. Kemungkinan pertama, kalimat topik berada di awal alinea, segera setelah transsisi, kalau transisi ada pada alinea tersebut.Kemungkinan kedua, kalimat topik berada di bagian akhir alinea. Kemungkinan ketiga, kalimat topik berada di awal dan di akhir. Kemungkinan keempat,kalimat topik tersebar di seluruh alinea.

KALIMAT PENGEMBANG / KALIMAT PENJELAS
Sebagian besar,kalimat-kalimat yang terdapat dalam suatu alinea termasuk kalimat pengembang. Susunan kalimat pengembang tidak sembarangan. Urutan kalimat pengembang sebagai perluasan pemaparan ide pokok yang bersifat abstrak menuruti hakikat ide pokok. Pengembangan kalimat topik yang bersifat kronologis, biasanya menyangkut hubungan antara benda atau kejadian dan waktu. Urutannya masa lalu,kini,dan yang akan datang.
Bila pengembangan kalimat topik berhubugan dengan jarak (spacial),hal ini biasanya menyangkut hubungan antara benda, peristiwa atau hal, dan ukuran jarak. Urutannya dimulai dari jarak yang paling dekat, lebih jauh, dan paling jauh. Bila pengembangan kalimat topik berhubungan dengan sebab akibat, kemungkinan urutannya sebab dinyatakan lebih dahulu, lalu diikuti akibatya. Atau sebaliknya, akibatnya dinyatakan pertama-tama baru dipaparkan sebabnya. Penyusunan urutan kalimat pengembang yang berdasarkan urutan nomornya dimulai dari kejadian pertama,kedua,ketiga,dan seterusnya.
Contoh :
Pada pagi hari,suasana lingkungan rumah andi begitu indah.Di sekitar rumah,berjejer pohon-pohon yang menambh keteduhan.sementara itu,kicau burung menambah semraknya pagi itu.Di kejauhan,terlihat gunung tangkuban perahu yang penuh misteri.Sungguh,pagi yang indah dan hangat.