Berikut adalah link dari Jurnal - Penetapan Harga Transfer dan Penilaian Kerja Devisi Pada Perusahaan Multinasional
http://jurnal.utm.ac.id/index.php/MID/article/view/63
Nama : Seftina Lycencia
Kelas : 4 EB06
NPM : 24209556
Rabu, 15 Mei 2013
BAB 8 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
Analisis keuangan lintas batas
mencakup berbagai wilayah yurisdiksi. Sejumlah negara memiliki perbedaan yang
sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum, dan
undang-undang, sifat dan ruang lingkup resiko usaha, dan cara untuk menjalankan
usaha. Perbedaan ini berarti alat-alat analisis yang sangat efektif di satu
wilayah menjadi kurang efektif di wilayah lain.
Kerangka Dasar Analisis Usaha
Pelapu,
Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis
dan penilaian usaha dengan menggunakan data laporan keuangan. Kerangka dasar
tersebut terdiri dari empat tahap analisis yaitu:
1) Analisis
Strategi Usaha
2) Analisis
Akuntansi
3) Analisis
Keuangan
4) Analisis
Prospektif
Analisis Keuangan Internasional
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi
kinerja perusahaan pada masa kini dan lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya
dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat yang
penting dalam melakukan analisis keuangan.
Analisis
Rasio
I.
Likuiditas
1. Rasio
lancar
2. Rasio
cepat atau acid test
3. Rasio
utang kas kini
II.
Efisiensi
1. Perputaran
Piutang
2. Perputaran
Persediaan
3. Perputaran
aktiva
III.
Profitabilitas
1. Margin
laba atas penjualan
2. Tingkat
imbalan atas aktiva
3. Tingkat
imbalan atas ekuitaas saham biasa
4. Laba
per saham
5. Rasio
pembayaran
IV.
Coverage
1. Rasio
utang terhadap total aktiva
2. Times
interest earned
3. Cash
debt coverage ratio
4. Nilai
buku per saham
Analisis
Arus Kas
Analisis arus kas memberikan
masukan mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan. Laporan arus kas yang
sangat mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan standar
akuntansi di sejumlah negara yang jumlahnya makin bertambah. Ukuran-ukuran yang
berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis
internasional karena tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip
akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba. Laporan arus
kas harus disajikan karena sering kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus
kas dari operasi dan ukuran arus kas lainnya dengan menyesuaikan laba berbasis
akrual.
Analis Prospektif Internasional
Analis Prospektif mencakup tahap
peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan, para analis membuat
ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi
usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian,
analis mengubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan.
Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak keputusan
usaha.
Source : Choi, Frederick D.S, dan Gary K. Meek,
Akuntansi Internasional, 2nd ed. Jakarta: Salemba Empat : 2005
BAB 7 HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
Pendahuluan
Harmonisasi merupakan proses untuk
meningkatkan kompatibilitas praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan
seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini
bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas informasi
keuangan yang berasal dari berbagai negara.
Harmonisasi akuntansi mencakup :
1. Standar
akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
2. Pengungkapan
yang dibuat oleh perusahan publik terkait dengan penawaran surat berharga dan
pencatatan pada bursa efek
3. Standar
audit
·
Penerapan
Standar Internasional
Standar akuntansi internasional
digunakan sebagai hasil dari :
a. Perjanjian
internasional atau politis
b. Kepatuhan
secara sukarela
c. Keputusan
oleh badan pembuat standar akuntansi nasional
Penerapan
direktif EU yang berkaitan dengan akuntansi berawal dari perjanjian politik
internasional. Semakin banyak jumlah perusahaan yang memutuskan bahwa untuk
kepentingan terbaik perusahaan untuk menggunakan IFRS meskipun tidak
diwajibkan. Banyak negara saat ini telah memperbolehkan perusahaan untuk
mendasarkan laporan keuangan mereka pada IFRS dan beberapa negara
mengharuskannya.
·
Organisasi Internasional Utama Yang Mendorong
Harmonisasi Akuntansi
1. Badan
Standar Akuntansi Internasional ( IASB)
2. Komisi
Uni Eropa (EU)
3. Organisasi
Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4. Federasi
Internasional Akuntan ( IFAC)
5. Kelompok
Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar
Internasional Akuntansi dan Pelaporan , bagian dari Konferensi Perserikatan
Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan
6. Kelompok
Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi
-
Tujuan IASB
A) Untuk
mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang
berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan
informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam
laporan keuangan dan pelaporan keuangan lainnya untuk membantu para partisipan
dalam pasar modal dunia dan pengguna lainnya dalam membuat keputusan ekonomi.
B) Untuk
mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat
C)
Untuk membawa
konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan
Standar Pelaporan Keuangan Internasional ke arah solusi berkualitas tinggi
Source : Choi, Frederick D.S, dan Gary K. Meek,
Akuntansi Internasional, 2nd ed. Jakarta: Salemba Empat : 2005
BAB 6 PELAPORAN dan PERUBAHAN HARGA
Definisi
Perubahan Harga
Suatu
perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan
jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh
keuntungan atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara
keseluruhan disebut sebagai inflasi, sedangkan penurunan harga disebut
deflasi.
·
Jenis
Penyesuaian Inflasi
Seri
statistik yang mengukur perubahan baik
dalam harga umum maupun harga spesifik pada umumnya tidak bergerak secara
paralel. Setiap jenis perubahan harga memiliki pengaruh yang berbeda terhadap
ukuran-ukuran posisi keuangan dan kinerja operasi suatu perusahaan dan
ditimbulkan oleh adanya tujuan-tujuan berbeda yang tersembunyi. Akuntansi untuk pengaruh laporan keuangan
atas perubahan tingkat harga umum disebut sebagai model daya beli konstan biaya
historis.
·
Penyesuaian
Tingkat Harga Umum
Jumlah
mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (Daya beli)
disebut sebagai mata uang konstan biaya historis atau ekuivalen daya beli umum.
Jumlah mata uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa disebut sebagai jumlah
nominal.
·
Penggunaan
Indeks Harga
Angka
indeks harga digunakan untuk mentranslasikan jumlah uang yang dibayarkan selama
periode terdahulu menjadi ekuivalen daya beli pada akhir periode (yaitu daya
beli konstan biaya historis). Metode yang digunakan sebagai berikut :
GPLC/GPLtd
x Jumlah nominaltd = PPEc
GPL = Indeks Harga Umum
c = Periode Kini
td = Tanggal Transaksi
PPE = Ekuivalen Daya Beli Umum
Perbandingan
antara B-10* Meksiko dan GAAP AS
B-10
|
FASB
(GAAP AS)
|
Penjualan
-
Harga
Pokok Penjualan GPL
-
Depresiasi
yang dinilai ulang
|
Penjualan
-
Harga
Pokok Penjualan Historis
-
Depresiasi
Historis
|
Laba
Kotor
-
Biaya
penjualan, umum, dan administrasi
|
Laba
Kotor
-
Biaya
penjualan, umum, dan administrasi
|
Laba
Operasi
-
Beban
bunga bersih
-
Kerugian
valuta asing bersih
|
Laba
Operasi
-
Beban
bunga bersih
-
Kerugian
valuta asing bersih
|
+
Keuntungan atau kerugian Moneter
Laba
sebelum Pajak
-
Pajak
Laba
bersih
|
Laba
sebelum pajak
-
Keuntungan
atau kerugian translasi
-
Pajak
Laba
bersih
|
*B10 = pernyataan di Meksiko mengenai akuntansi
inflasi B-10 konsisten dengan model daya beli konstan harga historis
·
Sudut
Pandang Internasional Terhadap Akuntansi Inflasi
AMERIKA
SERIKAT
Pada
tahun 1979, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan
berjudul “ Pelaporan Keuangan dan
Perubahan Harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang
memiliki persediaan dan aktiva tetap (sebelum dikurangi dengan depresiasi) yang
bernilai lebih dari $125 Juta atau total aktiva leboh dari $1 Miliar (setelah
dikurangi dengan akumulasi depresiasi), untuk selama 5 tahun mencoba melakukan
pengungkapan daya beli konstan biaya historis dan daya beli konstan kini.
Pengungkapan ini lebih bersifat melengkapi dan bukan menggantikan biaya
historis sebagai kerangka dasar pengukuran dasar untuk laporan keuangan utama.
INGGRIS
Accounting
Standard Commitee menerbitkan
Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16 “Akuntansi Biaya Kini” untuk masa
percobaan 3 tahun pada bulan Maret 1980. Meskipun SSAP 16 dibatalkan pada tahun
1988, metodologinya direkomendasikan untuk perusahaan-perusahaan yang secara
sukarela melaporkan akun-akun yang disesuaikan terhadap inflasi.
·
Akuntansi
Untuk Inflasi di Luar Negeri
Prosedur
penyesuaian tingkat harga :
1.
Sajikan
ulang laporan keuangan seluruh anak perusahaan, baik domestik secara spesifik
maupun asing, dan laporan induk perusahaan untuk mencerminkan perubahan dalam
harga spesifik
2.
Translasikan
akun-akun seluruh anak perusahaan di luar negeri ke dalam nilai ekuivalen mata
uang domestik dengan menggunakan suatu nilai konstan ( yaitu kurs valuta asing
pada tahun dasar atau tahun sekarang)
3.
Gunakan
indeks harga spesifik yang relevan dengan apa yang dikonsumsi oleh perusahaan
dalam menghitung keuntungan atau kerugian moneter. Sudut pandang induk
perusahaan memerlukan indeks harga domestik, sudut pandang perusahaan lokal
memerlukan indeks harga lokal.
Source : Choi, Frederick D.S, dan Gary K. Meek,
Akuntansi Internasional, 2nd ed. Jakarta: Salemba Empat : 2005
Langganan:
Postingan (Atom)